SINTANG-Sabtu, 26 Juli 2025, Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan Konferensi Kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sintang untuk masa bakti 2025–2030. Kegiatan ini bertempat di Gedung PGRI Sintang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala, Kepala OPD Kabupaten Sintang, Dinas terkait, Jajaran Forkopimda, Para Guru serta Tamu undangan lainnya.
Konferensi ini merupakan agenda penting lima tahunan PGRI sebagai wadah konsolidasi organisasi, pembaruan kepengurusan, serta penyusunan program kerja strategis untuk lima tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada seluruh insan pendidik yang telah mendedikasikan diri untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya generasi muda di Kabupaten Sintang.
Beliau juga mendorong agar PGRI tidak hanya fokus pada penguatan organisasi, tetapi turut berperan aktif dalam mendorong peningkatan kompetensi guru, penerapan kurikulum yang adaptif, serta memperkuat karakter dan nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan era digital.
Selain membuka acara, Bupati Sintang juga meninjau pelaksanaan sidang pleno awal konferensi dan menyempatkan diri berdialog dengan beberapa perwakilan guru. Dalam kesempatan tersebut, beliau menegaskan komitmen Pemkab Sintang untuk terus mendukung sektor pendidikan melalui peningkatan anggaran, fasilitas sekolah, dan pelatihan guru berkelanjutan.
Dengan terselenggaranya konferensi ini, diharapkan PGRI Kabupaten Sintang semakin kuat dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru, sekaligus menjadi garda terdepan dalam mendukung transformasi pendidikan di daerah.
Masyarakat Kabupaten Sintang menyambut baik terselenggaranya Konferensi Kabupaten PGRI masa bakti 2025–2030, yang dianggap sebagai momentum penting untuk penguatan peran guru dan peningkatan kualitas pendidikan di daerah.
Banyak masyarakat berharap agar hasil konferensi ini benar-benar mencerminkan aspirasi para guru di lapangan dan dapat melahirkan program-program konkret, baik dalam peningkatan kompetensi, kesejahteraan, maupun pembinaan karakter siswa.
Masyarakat juga berharap PGRI dapat mendorong reformasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal dan karakter kebangsaan. Mereka juga menaruh harapan besar agar sinergi antara PGRI, pemerintah daerah, dan masyarakat semakin diperkuat, sehingga pendidikan benar-benar menjadi pilar utama pembangunan generasi Sintang.
Editor: Indri