KOTA DEPOK Kendati sudah diterbitkannya
Surat Edaran (SE) Walikota Depok, Mohammad Idris, Nomor: 451/222-Huk tentang Penyelenggaraan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, masih dalam situasi pandemi Covid-19. SE tersebut berkaitan dengan pelarangan menyelenggarakan pasar tumpah di sepanjang Jalan Naming D Bothin, sejajar rel kereta api Kampung Lio, Pancoran Mas, Depok.
Namun, SE dan larangan tersebut tidak digubris oleh warga. Karena menganggap pasar tumpah ini digelar menjelang Idul Fitri dan sudah dua tahun absen ini sudah merupakan tradisi dan juga menilai pilih kasih dalam menetapkan aturan. Padahal mal-mal tidak dilarang.
Jadi, dinilai Wali Kota Depok terlalu sombong dan pilih kasih, tidak mau dialog. Pertanyaannya, kenapa mal boleh buka, pedagang Pasar Tumpah tidak boleh, tegas perwakilan warga dan pedagang setempat Supardi.
Hal tersebut, berkaitan dengan protes warga dan pedagang, bahkan mendapat dukungan dari enam Fraksi DPRD Kota Depok, telah membubuhkan tanda tangan yang menyatakan mendukung dan memperbolehkan warga dan pedagang menggelar pasar tumpah di lokasi tersebut.
Hendrik didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan Komisi A DPRD Kota Depok Ikravany Hilman, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri dan 30 anggota DPRD lainnya melakukan pertemuan dengan warga sekitar Pasar Tumpah.
Setelah itu, dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama pelaksanaan Pasar Festival dan Bazar Bangkit UMKM Depok Malam Takbir 1443 Hijriah.
“Jadi benar, pihaknya menyatakan dukungannya bagi warga dan pedagang untuk tetap mengelar Pasar Tumpah di Sejajar Rel,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo, Minggu (1/5/2022).
Menurtnya, bahwa setelah ada kemajuan selama pandemi Covid-19, Pemerintah daerah sudah semestinya mendukung.
“Tapi bukan mengeluarkan SE Wali Kota Depok untuk melarang Pasar Tumpah yang sudah menjadi bagian dari tradisi warga setiap malam takbiran menjajakan barang dagangan, makanan dan minuman UMKM, tutur Hendrik.
Hendrik juga mengingatkan kepada panitia pasar tumpah untuk berkoordinasi dengan perangkat RT dan RW agar kelancaran dan ketertiban acara tetap terjaga.
“Artinya, pasar tumpah ini tetap dijalankan, asal kita berharap kepada panitia dan pedagang untuk menjaga kondusifitas selama pelaksanaan acara, seperti menjaga keamanan, tidak ada narkoba, tawuran, dan bahkan minuman keras, imbuh politisi PDIP Kota Depok itu. SAID