KOTA DEPOK — Selama kepemimpinan Mohammad Idris, sebagai Walikota itu dianggap gagal. Terutama, di bidang olah raga sepak bola, sangat memprihatinkan dengan perkembangan di Kota Depok bahkan seperti mati suri.
“Jadi, Walikota Depok Mohammad Idris, sama sekali tidak peduli dengan olah raga. Bahkan, janjinya manis cuma di bibir saja.
Makanya, sepakbola di Depok mandek, tidak berprestasi. Idris tidak peka terhadap olah raga,” tegas mantan pemain tim nasional (timnas) Indonesia, Alexander Pulalo, Selasa (3/11/2020), di Pasir Putih, Sawangan Depok, Jawa Barat.
Pria yang berdomisili di Sawangan, Depok ini menyebutkan, bahwa sepakbola di Depok seperti mati suri. Jangankan bicara prestasi, baunya saja tidak tercium sama sekali. Wajar jika pemain-pemain muda berbakat di Depok kabur ke daerah lain.
“Jadi, sepakbola bukan lagi sekadar hobi, tapi profesi. Tapi Walikota Idris tidak melihat sisi itu sama sekali, sehingga pembinaan sepakbola di Depok seperti anak tiri,” ketus
Alexander.
Dia juga mengaku sangat prihatin dan sedih karena selama ini pemimpin Kota Depok tidak peduli dengan olahraga sama sekali, khususnya sepakbola.
Andai pemimpin kota Depok menyukai sepakbola, mungkin Depok sangat populer di masyarakat Indonesia. Apalagi Depok memiliki klub seperti Persikad yang pernah mencicipi Divisi Utama era Pradi Supriatna menjadi manajer tim, ucap Alexander.
Menurutnya, bahwa persepakbolaan di Kota Depok saat ini telah jauh tertinggal dari kota tetangganya, yakni Bogor dan Bekasi karena pemangku kebijakan di kota Depok tidak peduli terhadap persepakbolaan.
Kalau saya lihat Depok ini tidak peduli sama olahraga sepakbola. Buktinya, banyak sekali pemain kita yang bermain diluar (Depok), tutur Alexander.
Alexander menegaskan, bahwa bilamana
olahraga sepakbola di Depok berkembang, perlu dilakukan pembenahan secara struktur sehingga Depok dapat dikenal di kancah nasional maupun internasional.
“Jadi saya berharap, saat walikota yang terpilih pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang adalah figur yang hobi olahraga, bukan untuk sekedar pencitraan saja. Artinya, saya yakin pasangan Pradi-Afifah yang terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Depok, karena saya tahu bang Pradi, gila olahraga apalagi sepak bola, pungakas pria berusia 47 tahun itu.
SAID
Alexander: Idris Hanya Janji Manis Sepak Bola di Depok Mati Suri
KOTA DEPOK — Selama kepemimpinan Mohammad Idris, sebagai Walikota itu dianggap gagal. Terutama, di bidang olah raga sepak bola, sangat memprihatinkan dengan perkembangan di Kota Depok bahkan seperti mati suri.
“Jadi, Walikota Depok Mohammad Idris, sama sekali tidak peduli dengan olah raga. Bahkan, janjinya manis cuma di bibir saja.
Makanya, sepakbola di Depok mandek, tidak berprestasi. Idris tidak peka terhadap olah raga,” tegas mantan pemain tim nasional (timnas) Indonesia, Alexander Pulalo, Selasa (3/11/2020), di Pasir Putih, Sawangan Depok, Jawa Barat.
Pria yang berdomisili di Sawangan, Depok ini menyebutkan, bahwa sepakbola di Depok seperti mati suri. Jangankan bicara prestasi, baunya saja tidak tercium sama sekali. Wajar jika pemain-pemain muda berbakat di Depok kabur ke daerah lain.
“Jadi, sepakbola bukan lagi sekadar hobi, tapi profesi. Tapi Walikota Idris tidak melihat sisi itu sama sekali, sehingga pembinaan sepakbola di Depok seperti anak tiri,” ketus
Alexander.
Dia juga mengaku sangat prihatin dan sedih karena selama ini pemimpin Kota Depok tidak peduli dengan olahraga sama sekali, khususnya sepakbola.
Andai pemimpin kota Depok menyukai sepakbola, mungkin Depok sangat populer di masyarakat Indonesia. Apalagi Depok memiliki klub seperti Persikad yang pernah mencicipi Divisi Utama era Pradi Supriatna menjadi manajer tim, ucap Alexander.
Menurutnya, bahwa persepakbolaan di Kota Depok saat ini telah jauh tertinggal dari kota tetangganya, yakni Bogor dan Bekasi karena pemangku kebijakan di kota Depok tidak peduli terhadap persepakbolaan.
Kalau saya lihat Depok ini tidak peduli sama olahraga sepakbola. Buktinya, banyak sekali pemain kita yang bermain diluar (Depok), tutur Alexander.
Alexander menegaskan, bahwa bilamana
olahraga sepakbola di Depok berkembang, perlu dilakukan pembenahan secara struktur sehingga Depok dapat dikenal di kancah nasional maupun internasional.
“Jadi saya berharap, saat walikota yang terpilih pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang adalah figur yang hobi olahraga, bukan untuk sekedar pencitraan saja. Artinya, saya yakin pasangan Pradi-Afifah yang terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Depok, karena saya tahu bang Pradi, gila olahraga apalagi sepak bola, pungakas pria berusia 47 tahun itu.
SAID