Anggota DPRRI Sebut Idris Gagal dan Tak Kreatif

KOTA DEPOK — Hingga saat ini dinilai tidak berkembangnya Depok yang sebagai kota penyanggah Jakarta, karena ditengarai pembangunan kotanya terlalu eksklusif bagi kelompok tertentu. Pasalnya, terlalu banyak keluhan yang diterimanya terkait investasi dan pembangunan khususnya di Kota Depok.

Jadi, saya banyak menerima masukan selama Walikota dipegang PKS. Depok tidak berkembang lantaran ada sekat-sekat. Kalau bukan dari kelompoknya, yang lain disekat, tegas Anggota DPR Fraksi Gerindra Dapil Depok-Bekasi, Nuroji, saat bincang bareng wartawan,
Jum’at (13/11/2020), di Media Center PradiAfifah.

Dia menjelaskan, bahwa selama 15 tahun itulah mereka mulai melakukan sekat. Seperti yang paling gampang di depan mata kita, di samping rumah saya, di belakang rumah saya, di seberang warung saya, cluster-cluster rumah yang isinya cuma kelompok mereka.

Bahkan juga, ada di tempat saya satu RW isinya kelompoknya sendiri. Jadi dia membentuk RW-RW politik dan identitas mereka tuh dibangun di sini. Ini tidak mencerminkan kota Depok. Pembangunan kota Depok menyimpang dari apa yang jadi kebutuhan masyarakat, jelas Nuroji.

Nuroji juga menyoroti kinerja Walikota Depok Mohammad Idris yang terkesan tidak kreatif dan tidak bisa berkomunikasi dengan pihak lain.”Jadi, Depok sebagai kota semakin gagal total dipimpin Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak mau membuka diri, bahkan menjadikan Depok sebagai tempat kelompoknya. Padahal, Depok itu hetrogen. Bukan milik kelompok tertentu, ketus Komisi 10 DPRRI itu.

Dia juga menceritaka, akibat Idris yang membangun sekat itu, Depok pun seolah tak berkembang. Seperti Sekolah Madrasah atau MAN tidak ada, jalan-jalan tak melebar, troktoar rusak, drainase jadi masalah banjir dan lain-lain.

Padahal, untuk membangun semua itu, Depok butuh kerjasama dengan pusat dan provinsi. Seorang pemimpin harus mampu menjalin komunikasi dengan siapa pun, apalagi seorang walikota. Selama ini lambannya pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan sekolah di Depok ditengarai karena kurang komunikatifnya Walikota dengan pusat dan provinsi. Padahal urusan jalan-jalan utama di Depok, jalan nasional dan jalan provinsi, termasuk pembangunan sekolah berkaitan erat dengan anggaran dari provinsi dan pusat, pungkas Nuroji.

Nuroji meningatkan, bahwa untuk ke depannya Depok harus punya seorang Walikota yang mampu berkomunikasi dengan baik ke provinsi maupun pusat. Karena memang anggaran untuk pembangunan kota sumbernya selain dari pendapatan daerah juga ada dari pusat dan provinsi.

Jadi, saya rasa dengan pengalamannya dan kedekatan dengan siapa pun, Pradi bisa menjadi solusi. Apalagi Pradi memiliki kemampuan komunikasi yang baik ke porvinsi dan pusat. Selain itu, koalisi partai-partai akan memudahkan komunikasi dengan provinsi dan pusat, tandas politikus Gerindra itu.

SAID