SINTANG- CSO Fest Goes to Campuss dengan tema Bekerja, Berkarya dan Berjuang didunia CSO, dan pada tanggal 25 Juli 2023 CSO’s Fest Goes to Campus adakan kegiatan di Universitas Muhammadiyah Pontianak Kampus Sintang dengan mengangkat tema Tata Kelola Pencegahan Penyakit Menular Seksual Berbasis Masyarakat dikelompok Rentan.
Aldo Topan Rivaldi dari FORSTAR mengatakan, Sintang CSO Fest ini dilaksankan dalam kami memperkenalkan kerja kami dan isu-isu apa saja yang menjadi fokus dari masing-masing NGO yang ada di Sintang ini, kebetulan hari kita di Kampus Mahammadiyah ini kita mengangkat isu tematik soal kesehatan reproduksi tentang generasi remaja dan generasi muda disini ada dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Komunitas Anak Negeri Peduli Kesehatan dan Wahana Visi Indonesia yang akan mengurai hal tersebut,ujarnya.
Dikatakan Topan, CSO Fest ini sendiri kami lakukan road show ketiga Kampus besar di Sintang yakni Universitas Kapuas Sintang, Sekarang di Universitas Muhammadiyah Pontianak Kampus Sintang, 26 Juli 2023 di Kampus STAIMA dan pada puncaknya tanggal 27 Juli 2023 nanti kita ada acara di Gedung Pancasila Sintang yang mana kita akan adakan acara Nobar, pameran foto yang akan tampilkan sesuai dengan kerja-kerja masyarakat sipil yang ada di Kabupaten Sintang,katanya.
Sementara itu H.Sutarmin selaku Ketua Pengelola UMP Kelas Sintang mengatakan, kegiatan yang di inisiator oleh FORSTAR ini bisa menjadi pencerahan bagi Mahasiswa tentu kegiatan yang diangkat sesuai isu yang ada sangatlah menarik yakni terkait pencegahan infeksi menular khususnya dilokasi rentan, oleh karenanya tentu kalau kita berbicara tentang penyakit tentu hal yang paling penting adalah pencegahan, kareba proses pencegahan lebih murah daripada mengobati, kegiatan ini sangat baik khususnya bagi Mahasiswa yang hadir saat ini.
Ditambahkan H.Sutarmin, sebagai sebuah informasi bagi mahasiswa yang bisa menjadi sumber kontribusi yang sangat penting ditengah masyarakat dan harapan denga kegiatan ini Mahasiswa bisa mengikuti kegiatan dengan serius ujarnya sambil mebuka secara resmi kegiatan Goes to Campuss di UMP Kelas Sintang tersebut.
Sementara itu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Laras, S.K.M dari bidang Analis Penyakit Menular terkait program penyakit HIVAIDS dan Penyakit Menular Seksual, dikatakannya Virus yang ada dapat merusak kekebalan tubuh maanusia, orang dengan penderita HIV sendiri wajib mengkonsumi obat ARV secara rutin setiap hari, supaya tetap mampu beraktifitas seperti bisa, dan ARV ini obat untuk menekan virus berkembang dalam tubuh.
Aids adalah kumpulan berbagai macam penyakit yang diakibatkan dari hubungan seksual, untuk saat ini di Sintang untuk fasilitas pengobatan baru di 3 tempat yaitu Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang, Rumah Sakit tingkat 4 dan Puskesmas Sungai Durian Sintang. Namun untuk tes bisa dilakukan disemua Puskesmas dan saat ini baru ada hanya 1 Laboratoriam yaitu di Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang,katanya.
Dikatakan Laras, Untuk saat ini saja Sintang sejak Januari-Juni 2023 ini Sintang sudah menyumbang 57 kasus, ia juga mengajak kalau ada yang mencurigakan disekitar kita baiknya kita arahkan untuk memeriksakan diri,katanya.
Sementara itu Dede Suryadi dari Komunitas Anak Negeri Peduli Kesehatan (KARPET) selaku pendamping Odhiv menjelaskan, bahwa HIV itu sebenarnya bukan penyakit, tetapi HIV itu adalah virus, penyakitnya itu AIDS.
Dikatakan Dede, Pendampingan Karpet melihat Sintang salah satu kasus HIV paling banyak , jadi Sintang Odhiv paling banyak setelah Pontianak dan Singkawang, bahkan Januari sampai Juni 2023 ada 12 orang meninggal.
Sementara itu Mona Destiana dari Wahana Visi Indonesia mengatakan, bahayanya pernikahan usia muda, akibatnya bisa putus sekolah kebanyakan dari mereka malu, tuntutan hidup untuk mandiri dan mapan, beban moral, dan biaya hidup menjadi persoalan.
Selain itu juga dampak psikologis yang sulit sekali untuk dihilangkan, apalagi perbuatan free sek dan aborsi, beban moral ditengah masyarakat tentunya sangat berat. Solusi dan cara remaja dan muda mudi bersikap tentu tetap dalam kondisi dalam batasan yang benar yang boleh dilakukan, orang lain tentu tidak tau apa yang kita lakukan dan kita bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri, Proteksi dan kotrol orang tua, keluarga dan lingkungan serta menghindari pergaulan buruk, karena pergaulan buruk merusak kebiasaan yang baik, menghindari melihat aplikasi Pornografi, aktif dalam kegiatan yang positif tentunya.ajaknya.
Dihadapan Peserta Tris Dianto dari USAID MADANI juga menyampiakan, bahwa USAID Madani- Civil Society Support Initiative adalah proyek lima tahun yang didanai USAID yang dikelola oleh FHI 360 yang memberikan diukungan peningkatan kapasitas pendampingan teknis kepada 32 mitra utama untuk meperkuat masyarakat sipil dan perannya dalam peningkatan akuntabilitas dan toleransi di 32 Kabupaten /kota di Indonesia. Swandiri Inisiatif Sintang menjadi mitra utama USAID MADANI di Kalimantan Barat. (Masius)