KOTA DEPOK — Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Devi Maryori membenarkan, bahwa dengan membludaknya pasien Covid-19 yang setiap harinya bertambah bahkan hampir ratusan. Sehingga RSUD Kota Depok kekurangan tempat tidur dan ruang ICU pasien Covid-19, bahkan juga kekurangan tenaga medis perawat.
“Hal itu juga, menyebabkan banyak perawat yang kelelahan dan jatuh sakit. Jadi saat ini, seorang perawat menangani dengan tujuh pasien Covid-19 sekaligus, ujar Devi, Jumat (29/1/2021), di RSUD Kota Depok, Jawa Barat.
Dia berharap akan segera mendapatkan tambahan tenaga perawat. Sebab, hal tersebut merupakan tindak lanjut dari relaksasi aturan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa dalam kondisi Indonesia kekurangan perawat saat ini, perawat yang belum memiliki STR (surat tanda registrasi) pun dapat langsung diberdayakan.
Jadi, saat ini sedang dijajaki menggunakan tenaga para siswa sekolah perawat. Ada 20 atau 25 calon perawat. Nanti kami memaksimalkan, ucap Devi.
Menurutnya, bahwa pihaknya akan mencoba melakukan kerja sama dengan sekolah-sekolah perawat yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan tambahan di RSUD Kota Depok. Jadi, pada intinya mencari SDM ke sekolah-sekolah perawat, tutur Devi.
Dia juga menjelaskan, bahwa dengan penambahan perawat tentu dapat memaksimalkan kapasitas hingga 145 tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19. Selain itu juga berupaya menggenjot kapasitas pelayanan pasien Covid-19. Salah satu targetnya, yakni menambah tiga ruang ICU khusus pasien Covid-19. Saat ini ICU-nya masih enam. Awalnya ICU ada dua, naik jadi empat, naik lagi jadi enam, ini mau naik lagi jadi sembilan, jelas Devi.
Devi menambahkan, bahwa dengan tiga ruang ICU itu akan ditambah setelah semua kebutuhan terpenuhi. Hingga saat ini kami belum membeli alat-alat yang kurang atau yang belum terpenuhi. “Artinya, penambahan ruang ICU maupun tempat tidur isolasi ditargetkan selesai pada Februari 2021, pungkasnya.
FALDI