WWW.WARTAJURNALIS.COMSINTANG-Markus salah seorang warga Sintang, saya ingin menyatakan dukungan penuh terhadap himbauan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menolak praktik politik uang dalam Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Praktik politik uang bukan hanya merusak tatanan demokrasi, tetapi juga mengancam masa depan pembangunan daerah kita.
Menurutnya, Politik uang dapat menciptakan ketidakadilan dalam proses pemilihan. Calon yang memiliki sumber daya lebih akan lebih mudah membeli suara dan mempengaruhi keputusan pemilih, sementara calon yang berkomitmen dan berkualitas tetapi dengan keterbatasan dana akan terpinggirkan. Ini bukan hanya merugikan calon yang baik, tetapi juga masyarakat yang berhak mendapatkan pemimpin yang kompeten dan berdedikasi.
Dikatakan Markus Kita harus menyadari bahwa suara kita sangat berharga. Dengan memilih tanpa paksaan atau iming-iming uang, kita menunjukkan integritas dan komitmen kita terhadap masa depan desa dan daerah kita. Mari kita ingat bahwa pilihan kita akan menentukan arah kebijakan dan program yang akan dilaksanakan, yang berdampak langsung pada kesejahteraan kita semua.
Sebagai warga, kita juga memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain dalam menolak praktik-praktik yang tidak etis ini. Mari kita bangun kesadaran kolektif di lingkungan kita, agar semua warga memahami pentingnya memilih dengan hati nurani dan tidak terjebak dalam godaan politik uang.
Ia juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyuarakan penolakan terhadap politik uang. Kita harus menciptakan iklim pemilihan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah mereka yang benar-benar memiliki visi dan dedikasi untuk memajukan Sintang.
Mari kita jadikan Pilkada 27 November 2024 sebagai momentum untuk memperkuat demokrasi dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi Sintang. Dengan menolak politik uang, kita turut serta dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa,ujarnya.(Masius)