WARTAJURNALIS.COM-Mempawah , Saat peresmian, Presiden Jokowi sudah mengingatkan agar Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan Investasi Rp 2,9 Triliun ini mampu meningkatkan daya saing dan konektivitas antar pelabuhan. “Kapasitas pelabuhan 500 ribu TEUs dan 8 juta non peti kemas dengan investasi Rp 2,9 T jangan sampai tidak bisa meningkatkan daya saing dan konektivitas antar pelabuhan, pulau dan negara,” ujar Jokowi (09/08/2022) yang lalu.
Kini hampir dua tahun, tetapi keseriusan PT Pelindo mulai dipertanyakan. Tak ayal Pj Bupati Mempawah, Ismail ikut kesal dibuatnya.
Pasalnya rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Pj Bupati Mempawah dan dihadiri juga sejumlah pimpinan OPD Mempawah di Aula Kantor Bupati Mempawah pada 21 Mei 2024 itu, General Manager (GM) PT Pelindo memilih tidak hadir dan hanya diwakilkan.
“Mestinya GM Pelindo hadir disini, kalau memang ada urusan di Jakarta, bisa saja rapat ini ditunda karena dalam surat undangan sudah jelas agar tidak diwakilkan,” ujar Ismail dengan penuh kekesalan.
Bukan itu saja, dirinya juga mendesak Pelindo agar mempercepat penyelesaian segala bentuk perizinan. “Penetapan lokasi (Penlok) akan habis masa berlakunya hingga 30 Juni nanti. Sepenuhnya kami serahkan ke Pelindo mau diperpanjang atau cukup sampai Juni,” tegas dia.
Selain itu, Pemkab juga meminta Pelindo agar menyampaikan progres atas kegiatan pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing. “Kami minta agar Pelindo menyampaikan kemajuan pembangunan dan aktivitasnya baik bulanan maupun tri wulan. Harapan setiap kali ditanya masyarakat, kami bisa menjelaskan. Bukan seperti saat ini kami selalu kesulitan ketika ditanya masyarakat tentang perkembangan pelabuhan kijing,” beber Ismail.
Sesungguhnya sebut dia tidak ada niat sedikitpun untuk menghambat kemajuan pembangunan Pelabuhan. “Rakor ini wujud niat baik Pemkab Mempawah untuk membangun sinergitas dan kerjasama dengan Pelindo. Jika ini berjalan lancar maka keberadaan insfratruktur pelabuhan ini akan mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui Pelabuhan Terminal Kijing merupakan PSN yang dibangun berdasarkan Perpres No 43/2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan BaraIt
Terminal Kijing ini seyogyanya akan memiliki empat area yakni peti kemas, area curah kering, area curah cair dan area multipurpose. Luas kawasan pelabuhan mencapai 200 hektar yang meliputi area terminal dan back up area pelabuhan.
T1M PKP.