Jaring Anak Muda, CSO Festival Adakan Kegiatan di Universitas Kapuas Sintang

SINTANG-Rektor Universitas Kapuas Sintang Dr.Antonius,S.Hut,M.P. mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan Civil Society Organization Festival, intinya Kampus Universitas Kapuas sangat membuka diri untuk kegitaan-kegiatan yang berhubungan dengan kebaikan dan perkembangan Mahasiswa serta bersifat positif seperti ini,ujarnya.
Ia juga berharap, dengan kegiatan seperti ini Mahasiswa bisa menjadi Mahasiswa yang tangguh dan siap dalam berbagai bidang seperti tema kegiatan CSO Festival ini Belajar, Berkarya dan Berjuang, artinya kita tidak menjadi generasi strawbery yang mudah hancur, tetapi kita di Generasi Z ini menjadi Generasi yang tangguh dan mampu bersaing,pesannya.
Ditambahkannya, dari materi yang disampaikan nanti diharapkan bisa mendorong Mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat sipil untuk melalukan aksi-aksi nyata dalam hal memperbaiki lingkungan kita, dalam hal ini lebih kepada pengelolaan sumber daya alamnya, dan tujuannya untuk pengelolan sumber daya alam yang lestari,katanya.
Sebelumnya juga Masius Saulus,S.Sos mewakili Panitia CSO Festival mengatakan ,bahwa kegiatan CSO Festival bertujuan untuk mempromosikan kelembagaan dan kontribusi CSO beserta jejaringnya di Kabupaten Sintang, kedua untuk memperkuat jejaring dan hubungan CSO yang ada serta yang ketiga untuk meningkatkan legitimasi dan relevansi CSO terutama bersama mitra pembangunannya seperti Pemerintah Daerah, Sektor Swasta, Perguruan Tinggi, Media, Penerima Manfaat dan masyarakat atau publik.
Masius Saulus juga menyampaikan selain Road Show di Universitas Kapuas Sintang CSO Festival juga akan dilaksanakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Pontianak Kelas Sintang, Kampus STAIMA Sintang dan pada tanggal 27 Juli 2023 akan ada kegiatan di Gedung Pancasila Sintang sebagai Acara Puncak CSO Festival ini.
Sementara itu dari Swandiri Inisiatif Sintang Singlum misalnya dalam menyampiakan materi mengatakan, akan pentingnya peran CSO dalam menata keberlangsungan Pemerintahan di Kabupaten Sintang, menurutnya untuk mendongkrak apa yang sudah dibuat oleh Pemerintah diperlukan Kolaborasi antara masyarakat dengan Pemerintah menjadi hal yang sangat penting untuk kemajuan bersama,ujarnya.
Dikatakan Singlum yang kerab di panggil Wel ini, untuk mencapai tujuan yang maksimal dan kuat sangat perlu dibangun jejaring yang kokoh, namun yang menjadi persoalan sekarang persoalan kaderisasi kita saat ini yang masih minim. Sehingga kita perlu menyiapkan kaderisasi untuk kaum muda kedepan agar bisa berkarya dan berjuang untuk masyarakat kita Kabupaten Sintang khususnya,katanya.
Sementara itu Riendy Harya Azmanjaya dari Indonesia Creative Cities Network menyampaikan bahwa peran anak muda sangat penting dalam pembangunan, simpul kolaborasi jejaring kota dengan CSO dan NGO dalam kontek ekonomi kreatif bisa berkolaborasi dalam pembangunan.
Ia juga menyampaikan 10 Prinsip kota kreatif yang harus ada di Kabupaten Sintang untuk maju dan berkembang, Kabupaten Sintang menurutnya sangat banyak potensi yang bisa dikembangkan, hanya saja anak mudanya belum muncul kepermukaan, kita mengajak untuk anak-anak muda supaya mengembangkan diri agar lebih kreatif lagi, karena potensinya sudah ada tinggal kita berkolaborasi untuk pembangunan Sintang yang lebih maju,ajaknya.
Sementara itu Tris Dianto dari USAID MADANI juga menyampiakan, bahwa USAID Madani- Civil Society Support Initiative adalah proyek lima tahun yang didanai USAID yang dikelola oleh FHI 360 yang memberikan diukungan peningkatan kapasitas pendampingan teknis kepada 32 mitra utama untuk meperkuat masyarakat sipil dan perannya dalam peningkatan akuntabilitas dan toleransi di 32 Kabupaten /kota di Indonesia. Swandiri Inisiatif Sintang menjadi mitra utama USAID MADANI di Kalimantan Barat. (Masius)