Keluarga Pasien Protes Dokter Lama Ambil Tindakan, Rsud Soedarso Beri Penjelasan

PONTIANAK, Wartajurnalis.com — Keluarga atas nama pasien Yuyun protes kepada pihak RSUD Soedarso yang dinilai lama dalam mengambil tindakan operasi kanker terhadap Yuyun, dengan alasan mengidap Covid-19. Padahal menurutnya di rumah sakit lain hasil tes negatif.

Safriuddin, keluarga pasien, kepada wartawan belum lama ini menjelaskan keluarganya bernama Yuyun dirujuk ke RSUD Soedarso untuk dilakukan operasi kanker.

Namun, dia kecewa berat, karena operasi terhadap Yuyun gagal, RSUD Soedarso mengatakan pasien harus berobat dulu untuk penyembuhan sakit Covidnya.

Padahal saat diperiksa di Sintang, dan di RS Antonius Pontianak hasil swab oleh dokter di katakan negatif. “Kok saat di bawa ke RSUD Soedarso, tiba-tiba berubah hasil swabnya menjadi positif,” ungkapnya kesal.

Dikatakan Safriuddin yang menangani saat rawat di IGD RSUD Soedarso, pasien Yuyun ditangani oleh dokter Erni yang menurutnya menangani pasien Covid.

Safriuddin mengatakan untuk mengkonfirmasi ulang kepihak dokter Erni ada hambatan, karena Whatsappnya di blokir. “Saya kecewa,”ujarnya.

Dr Erni Nuraeni,Sp THT, K MKes Kepala Bidang Pelayanan RSUD Soedarso ketika dikonfirmasi di kantornya, Selasa (22/06) menjelaskan memang benar ada pasien atas nama Yuyun di rujuk ke RSUD Soedarso pada tanggal 11 Juni.

Dia menambahkan, sebelum diambil tindakan operasi, pihak dokter memeriksa dulu kondisi kesehatan pasien. “Kami scraning dulu,” jelasnya.

“Setelah di periksa pasien hasilnya positif mengidap covid, kemudian kami sampaikan kepada pihak keluarga untuk di sembuhkan pasiennya, namun pihak keluarga tidak mau,” ujarnya.

Ketika ditanya mengapa berbeda hasil tes di RS Antonius dan RSUD Soedarso, dokter Erni menjelaskan lagi, ada masa inkubasi virus ini berkembang dalam tubuh antara 5 hari sampai 14 hari.

“Bisa saja saat di RS Antonius negatif, tapi pada saat perjalanan virus tersebut mulai mengeluarkan gejalanya, dan pada saat kami tes positif,” ujarnya.

“Kami sudah menunjukan hasil tesnya kepada pihak keluarga pasien, tampak ada garis sebagai penunjuk pasien terpapar covid, alat tes kami akurat,” tambahnya memperjelas.

Dia juga mengatakan, bila pasien sudah sembuh, pasti akan diambil tindakan operasi.”Tapi pasien sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga, ya kami mau bilang apa,” tambah Erni yang didampingi dr Handoko, Rukibah humas, dr Devi Kasi pelayanan dan koordinator pelayanan covid.(*)