KOTA DEPOK — Sungguh sangat miris sekali selam 15 tahun PKS berkuasa di Depok, tapi tidak mampuh untuk bangun sekolah madrasah negeri. Pertanyaan nya, ada apa ini? Bahkan, selalu alasannya kewenangan pembangunanya ada di Kememang, bukan urusan Pemkot Depok.
“Artinya, Depok dengan tagline Kota Depok Unggul, Nyaman dan Religius, namun kenyataannya Kota Depok tidak memiliki Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri serta hanya satu Madrasah Tsnawiyah (MTs) Negeri di Cilodong.
“Jadi, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok seharusnya menyediakan lahan untuk pembangunan madrasah negeri bukan malah dijadikan alasan kewenangannya ada di Kementerian Agama (Kemenag),” ujar
Ketua Baitul Muslimin Kota Depok, Afifah Alia, Rabu (25/11/2020).
Dia menyebutkan, bahwa kalau saja ada kemauan, Pemkot Depok bisa melakukan komunikasi dan usulan ke Kemenag dengan syarat lahannya disiapkan. Untuk itu, jika Pradi-Afifah terpilih bertekad akan membangun MAN, Mts Negeri dan MI Negeri di setiap kecamatan.
Jadi, sudah jelas selama 15 tahun, PKS tidak mau membangun satu madrasah negeri pun di Kota Depok padahal madrasah negeri di Kota Depok sangat diharapkan, sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat Kota Depok. Jagan cuma narasi yang dibangun Depok kota reliji dan bernafsu buat Perda reliji tapi implementasinya nggak ada, ucap calon Wakil Wali Kota Depok, yang berpasangan dengan Calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.
Afifah juga mengkritik lawan politiknya, Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH) yang katanya pengalaman sebagai anggota dewan tapi tidak mengerti cara mendirikan madrasah negeri di Kota Depok.
Jadi, buktikan bahwa Depok kota reliji, jangan cuma narasi-narasi aja, tapi faktanya pembagunan yang dijalankan nggak Islami. Saat Pilkada baru sibuk jualan pembangunan madrasah negeri, tandas calon orang nomor dua di Kota Depok itu.
SAID