KOTA DEPOK — PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) berhasil melakukan perbaikan kritis terhadap salah satu titik hotspot pada klem Penyulang Mainswitch (PMS).
“Benar, dalam perbaikan dilakukan oleh personel Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Durikosambi dengan metode Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di Gardu Induk (GI) Angke, Jakarta,” ujar General Manager PLN UIT JBB, Didik Fauzi Dakhlan, Sabtu (6/7/2024).
Menurutnya, bahwa hotspot pada klem PMS merupakan masalah serius yang dapat mengakibatkan gangguan pada pasokan listrik di wilayah terdekat.
“Namun, dengan menggunakan teknik PDKB, PLN UIT JBB mampu mengatasi perbaikan tanpa perlu mematikan aliran listrik secara keseluruhan,” tutur Didik.
Dijelaskanya, bahwa metode tersebut Didik melanjutkan, memungkinkan operasional listrik tetap berjalan tanpa gangguan berarti bagi pelanggan.
Selain itu, perbaikan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PLN untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan listrik di seluruh Indonesia.
“Jadi, dengan adanya perbaikan ini, diharapkan tidak hanya kualitas pasokan listrik tetap terjaga, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PLN sebagai perusahaan penyedia layanan kelistrikan,” jelas Didik.
Sementara itu, Manager Unit Pelaksana Transmisi Durikosambi, Taufiq Fahrudin mengaku sangat bersyukur atas keberhasilan operasi perbaikan hotspot pada klem PMS.
“PDKB memungkinkan kami untuk bekerja dengan cepat dan efektif, tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar yang bergantung pada pasokan listrik yang stabil,” ucapnya.
Taufiq menerangkan, bahwa keberhasilan perbaikan hotspot klem PMS melalui PDKB ini, sebagai penegasan dan komitmen PLN dalam menghadirkan layanan listrik yang andal dan bermutu.
“Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk turut aktif memberikan informasi jika ada gangguan atau keluhan terkait dengan pasokan listrik melalui Aplikasi PLN Mobile, sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan secara cepat dan tepat,” imbuhnya.
Taufiq menambahkan, bahwa dengan mengoptimalkan pasukan PDKB, PLN mampu melakukan efisiensi biaya pemeliharaan dan menyelamatkan energi yang tidak tersalurkan jika pekerjaan harus padam. “Lebih dari itu, masyarakat tidak merasakan dampak padam akibat pekerjaan pemeliharaan PLN,” pungkasnya.
FALDI/RED