Wartajurnalis.com – Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia saat ini. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September2015. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli. Pada tanggal 15 Agustus 2016, Presiden Joko Widodo mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) Menteri ESDM Arcandra Tahar, sehingga Presiden Joko Widodo memberhentikan secara hormat Arcandra Tahar dari Menteri ESDM, dan menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjadi Menko Maritim, untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Luhut Binsar Panjaitan menceritakan tentang membangun mimpi bersama istri sejak 17 tahun lalu.
” Hari ini kami berada di Del, tempat saya dan istri membangun mimpi bersama sejak 17 tahun lalu. Sebuah mimpi untuk Indonesia, yang kami mulai dari desa Simargala di pinggiran Danau Toba, “. Tulisnya.
Diceritakan bahwa dulu tempat ini hanyalah hamparan tanah kosong tempat kerbau-kerbau ditambatkan. Sekarang, Institut Teknologi Del berdiri megah di sini.
” Kemarin kami menyambut kedatangan para mahasiswa mahasiswi baru, dan hari ini melepas wisudawan wisudawati. Mulai 2001 sampai 2018, sudah 1.305 siswa diluluskan, ” Jelas Luhut. Sabtu (08/9/18).
Dijelaskan juga bahwa tujuan perguruan tinggi ini didirikan untuk anak-anak setempat yang tidak bisa pergi ke Jawa melanjutkan kuliah, sehingga tetap bisa mendapat pendidikan yang terbaik di desa. Sehingga bisa melahirkan pemikir-pemikir atau ilmuwan Indonesia dari daerah ini yang bisa berkontribusi di tingkat nasional, bahkan dunia.
” Kami sadar ini adalah mimpi yang besar. Tidak mungkin kami kerjakan sendiri. Kami selalu didukung oleh orang-orang terbaik di sekitar kami. Mereka adalah para dosen, staf, pengurus Yayasan Del, rekan, dan mahasiswa-mahasiswi itu sendiri, ” Ungkapnya.
” Melihat usaha dan pengabdian mereka saya percaya mimpi kami dapat terwujud suatu saat nanti. Mungkin 10 atau 20 atau 30 tahun lagi. Saat itu saya dan istri mungkin sudah pergi dari dunia ini. Tapi kami percaya, mimpi kami akan tetap hidup bersama mereka, ” Harapnya.
” Inilah sumbangan kecil kami dari kampung, untuk Indonesia. Tapi bagi kami, inilah juga pencapaian terbesar sepanjang hidup. This is our legacy, “. Ujar Luhut
Tak lupa ucapan terimakasih juga disampakan oleh Luhut untuk setiap pribadi yang mau berbagi mimpi yang sama dengan nya selama ini.
Publis : GAL/BGS.