SINTANG-Senin, 7 Juli 2025, Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan, Helmi, S.Sos., M.Si. membuka secara resmi Kegiatan Pelatihan Wasit Sepak Bola Lisensi Dasar Kabupaten Sintang Tahun 2025. Kegiatan ini bertempat di Aula Hotel Cika Sintang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Bupati Sintang, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata di Kabupaten Sintang beserta jajarannya, Pengurus Asosiasi PSSI, para narasumber dan instruktur pelatihan serta tamu undangan.
Dalam sambutannya, Helmi menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam membina dan mengembangkan sumber daya manusia di bidang olahraga, khususnya sepak bola. Ia menekankan bahwa peran wasit sangat krusial dalam setiap pertandingan, dan oleh karena itu, kualitas dan profesionalisme wasit harus dibentuk sejak tahap dasar.
Ia mengingatkan peserta untuk terus meningkatkan kualitas diri, menjunjung tinggi aturan permainan, dan membangun jejaring dengan komunitas wasit lainnya sebagai bagian dari pengembangan karier dan kontribusi terhadap dunia olahraga daerah.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sintang. Mereka akan dibekali materi teknis dan praktik lapangan oleh narasumber dan instruktur yang telah berpengalaman dan bersertifikasi dari Asosiasi PSSI.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan lahir wasit-wasit muda yang kompeten dan siap bertugas di berbagai level pertandingan, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional, sehingga dapat mendorong kemajuan olahraga sepak bola di Sintang secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Masyarakat berharap agar pelatihan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata, melainkan benar-benar menjadi awal pembinaan serius bagi para calon wasit muda agar memiliki pemahaman menyeluruh tentang aturan permainan, etika kepemimpinan di lapangan, serta sikap netralitas yang tinggi dalam memimpin pertandingan. Masyarakat juga berharap agar para peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi agen pembaruan dalam ekosistem sepak bola lokal, yang adil, sportif, dan berintegritas.
Masyarakat juga berharap agar pelatihan ini dapat menjadi pintu pembuka karier baru bagi pemuda daerah, terutama mereka yang memiliki minat besar di bidang olahraga namun belum mendapat ruang pengembangan yang memadai. Dengan menjadi wasit yang diakui secara resmi, para peserta pelatihan berpotensi tampil di even-even yang lebih tinggi, membawa nama baik Sintang, sekaligus mendorong semangat generasi muda untuk lebih mencintai dunia olahraga.
Editor: Indri







