Selasa, 19 Maret 2019, masyarakat Ketungau Hulu yang tergabung di Aliansi Masyarakat Perbatasan Bersatu (AMPB) mengadakan aksi di Tugu Merah Putih guna menuntut pengawasan proyek jalan pararel perbatasan yang mana menurut mereka anggaran tersebut sudah dikucurkan oleh Pemerintah Pusat dengan nilai Ratusan Milyar Rupiah dari Balai Karangan sampai Simpang Rasau tersebut belumlah maksimal dan masih jauh dari harapan.
Adapun koordinator aksi kegiatan diantaranya Noven Suroto, Edi Jito, Marwan, Leju Gani sebagai DAD Kecamatan Ketungau Hulu sebagai koordinator aksi dari Aliansi masyarakat Perbatasan Bersatu yang melakukan aksi dengan dikawal Aparat Keamanan.
Atas dasar itulah AMPB melakukan aksi, supaya ada respon dari Pihak Pemerintah serta Kontraktor supaya pembangunan jalan pararel ini dapat diselesaikan sesuai dan tepat waktu, karena batas akhirnya sampai bulan Juni ini, kalau gagal proyek ini maka kitalah yang akan merasakan dampak dari kondisi jalan yang hancur tersebut,katanya.
Ditambahkan Koordinator Aksi AMPB, Sehingga hal tersebut berpengaruh kepada semua bidang kehidupan masyarakat dan tentu kita yang sangat dirugikan, kita berharap Pemerintah dan kontraktor dapat mempercepat dan menyelesaikan proyek ini sesuai dengan harapan masyarakat.
Adapun tuntutan Aliansi Masyarakat Perbatasan Bersatu bersama dengan DAD Kecamatan Ketungau Hulu beserta seluruh elemen dan aliansi yang tergabung dalam aksi damai ini menuntut kepada Pemerintah dan Kontraktor:
1. Kepada pihak yang mengerjakan proyek jalan Balai Karangan sampai Simpang Rasau untuk segera menyelesaikaan pekerjaan jalan tersebut.
2. Meminta kepada pihak Pemerintah Pusat dan Daerah untuk bisa mengaudit pekerjaan jalan Balai Karangan-Simpang Rasau dan seluruh proyek-proyek Nasional yang ada diwilayah Ketungau Hulu.
3. Kami dari masyarakat akan serta melakukan koordinasi-koordinasi untuk mencari bukti-bukti dan tentunya dengan dukungan aparat terkait untuk melaporkan proyek ini ke KPK RI.
Ditempat yang berbeda dikota Provinsi Kalimantan Barat juga ada aksi dari masyarakat Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang yang menyampaikan persoalan jalan yang hancur lebur, dan minta perhatian serius dari pemerintah (TIM)