SINTANG, wartajurnalis.com — Bupati Sintang, meninjau Posko Covid-19 di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk, dalam kunjungannya Jarot berharap angka kasus di sintang segera turun dengan di fungsikana pos sepulut ini secara terus menerus. Terlebih juga pada dua minggu terakhir ini kasus di sintang juga sudah mulai menurun. Sabtu malam, (8/5/2021).
Jarot pun berharap angka kasus di sintang segera turun dengan di fungsikana pos sepulut ini secara terus menerus. Terlebih juga pada dua minggu terakhir ini kasus di sintang juga sudah mulai menurun. Namun demikian juga harus tetap waspada, dengan menyiapkan segala fasilitas di tempat karantina guna mengantisipasi lonjakan kasus lagi.
Untuk itulah Jarot berkeinginan Posko Covid-19 di Desa Sepulut ini tidak hanya beroperasi hingga 17 Mei saja, namun akan di permanentkan hingga perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Sintang mereda. “Pos ini kan sampai 17 mei nanti, saya berkiningan pos di sepulut ini kita peramanentkan, kita jaga terus sampai kasus di sintang reda. Kalau nda kan kita buka lagi banyak lagi datang dari pontianak kita nda tau dia positif nyangkitkan lagi, kira-kira gitulah,”jelas Jarot.
Dikatakan Jarot, berdasarkan teori, kalau kasus di Pontianak belum selesai, di Sintang juga tidak akan selesai, begitu juga kalau di Jakarta belum selesai Pontianak juga tidak akan selesai, karena konektivitas antara Sintang, Pontianak dan Jakarta sangat erat.
“Pemerintah itu mesti melakukan langkah 3T (test, treatment, traccing) kita lakukan sangat baik, kemudian surveilans atau penyeledikan epidemiologi juga sudah kita lakukan dengan baik. Kelemahan kita itu menjaga dari kasus impor, kalau dari malaysia kan ketat, sementara di jalan raya ini kan tidak pernah kita jaga, terbukti 3 hari ini pos penjagaan ini menemukan enam kasus positif. Besok lusa dan seterusnya kita belum tau ni akan terus bertambah,”jelas dia.
“Dari pada kita sibuk razia di dalam kota kadang-kadang malah nol nda ada kasuskan,
Jadi lebih strategis menjaga pintu masuk sintang. Siapapun boleh masuk sintang, berbisnis boleh, mencari nafkah hidup boleh, tapi rapid antigen harus negatif. Jadi kita jaga orang yang positif covid-19 masuk ke sintang,”tambah jarot.
Untuk di Pos Sepulut sendiri kata Jarot disiapkan 2.500 rapid test atingen, dan ia pun memastikan test terhadap setiap pengendara yang lewat tidak di pungut biaya apapun atau gratis. “Kita juga minta suport dari provinsi, provinsi jangan cuman marah aja, antigen siapkan bantu kita, kalau perlu tenaga petugasnya, kalau perlu tambahan insentif petugas di posko ini,”tutup Jarot.(sr)