Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Bagi Petugas Gizi dan Bidan Puskesmas Serta Kader Posyandu Sekabupaten Fakfak

Fakfak Papua Barat

Bertempat di Hotel Grand Papua Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat di sela-sela kegiatan tersebut Bapak Andre Parinusa,SKM.
M.Kes selaku pengelola program Gizi di Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat (Manokwari) di temui Wartawan Sabtu siang (22/8/2020) Wit mengatakan.Dalam hal ini saya hadir sebagai fasilitator untuk Pelatihan dan konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak untuk mempersiapkan tenaga PMBA di Puskesmas. Jadi pelatihan ini merupakan salah satu menu yang di wajibkan untuk di lakukan untuk semua kabupaten kota bahkan provinsi di Indonesia dalam hal peningkatan kapasitas petugas Gizi, Bidan bahkan sampai di kader masyarakat dalam pemberian makan bayi dan anak.Kita tau bahwa masalah- masalah gizi yang sekarang sedang kita fokus yaitu Stunting di situ ada hal yang harus kita intervensi dalam pola asuh dan konsumsi makanan keluarga khususnya 1.000 hari pertama kehidupan anak. Dapat di lakukan lewat pemberian makan anak dan bayi jadi dalam pelatihan pemberian makan bayi dan anak ada 4 hal yang di tekankan yaitu bagaimana pemberian inisiasi menyusu dini, pemberian asi esklusif bagi bayi dan ketiga pemberian makan pada anak usia 6 bulan sampai 24 bulan sebagai makanan pendamping asi dan pemberian makan bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Jadi materi-materi ini yang kemudian di kemas dalam pelatihan sehingga petugas-petugas kesehatan secara khusus Gizi dan Bidan dalam intervensi terhadap penanganan Stunting bisa secara lebih aktif dan terstruktur kepada keluarga -keluarga. Diharapkan dengan pelatihan ini peningkatan cakupan asih eksclusif dan cakupan inisiasi menyusui dini akan meningkat dan secara khusus keberhasilan dalam pola asuh pemberian makan bayi dan anak pada keluarga. Dalam pelatihan di Fakfak ini kami dari Provinsi melakukan selama 3 hari bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak dan isi kegiatan ini lebih banyak praktek dan simulasi dan terakhir kita akan mengundang partisipan atau ibu bayi dan balita lalu peserta melakukan konseling kepada ibu bayi balita. Jadi secara konperhensif pelatihan ini baik dari teorinya lalu simulasi-simulasi di ruangan di klas dan terakhir praktek lapangan untuk peserta. Jadi untuk PMBA ini di setiap kabupaten kota itu sudah di anggarkan lewat dana alokasi khusus maupun APBD yang ada di pemerintah kota dari Provinsi kami memantau dan kami menyiapkan untuk fasilitatornya. Kemarin kami sudah lakukan di kota Sorong selama 3 hari dan selanjutnya kami di Fakfak ini selama 3 hari dan selanjutnya akan kami lakukan kegiatan ini di Kabupaten Kaimana, dan menyusul kabupaten-kabupaten yang lain. Jadi sebenarnya kami melatih teman-teman di tingkat puskesmas dan dinas kelanjutannya teman-teman di puskesmas kabupaten akan melatih kader sampai keluarga.
Harapan kami kedepan dengan selesainya nanti pelatihan ini berarti kabupaten Fakfak secara keseluruhan semua tenaga pegelola gizi di puskesmas dan juga bidan pengelola KIA di puskesmas telah di bekali dengan keterampilan dalam konseling pemberian makan anak dan ibu sehingga dengan demikian program pencegahan Stunting ini lebih di maksimalkan sehingga angka-angka kejadian gizi buruk, stjnting bisa di minimal dan cakupan-cakupan program ASI eklusif IMD itu bisa di tingkatkan (Amatus Rahakbauw)