Pradi Afifah Didukung Mantan Kader dan Pengurus PKS, “Justru Ogah Pilih Idris-Imam Kenapa”

KOTA DEPOK — Karena dinilai sepaham dengan masysarakat, pasangan calon walikota dan wakil walikota Depok, Pradi Supriatna-Afifah Alia, kembali dapat dukungan sebanyak 500 orang mantan kader dan pengurus serta simpatisan PKS Kota Depok. Bahkan, mereka siap membenamkan pasangan calon yang di usung PKS, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono.

“Benar, kami siap mendukung Pradi-Afifah, dengan alasannya, kami tidak suka atas arogansi dan kesombongan kepemimpinan Mohammad Idris selama menjadi Wali Kota Depok. Jadi tunggu temingnya, dalam waktu dekat ini, kami akan deklarasi untuk mendukung Pradi-Afifah, tegas mantan Ketua Bidang Humas DPD PKS Kota Depok, Bram Bontas, Kamis (15/10/2020).

Bram mengakui, bahwa dirinya pernah mejabat Ketua Tim Konten Idris-Pradi pada Pilkada Depok 2015 lalu. Selain itu, para mantan kader juga terdapat kader PKS aktif yang juga mantan pengurus PKS untuk sudah siap mendukung Pradi-Afifah dari balik layar untuk membenamkan Idris-Imam.

Jadi, kader PKS nggak solid kok dukung Idris-Imam karena faktor pak Idris nya yang selama jadi Wali Kota Depok terasa kaku dan sombong. Untuk para kader PKS yang masih aktif akan secara diam-diam dan masif memenangkan Pradi-Afifah, ucapnya.

Menurutnya, bahwa Pradi merupakan sosok pemimpin yang dibutuhkan warga Kota Depok yang punya pergaulan luas dan cukup piawai berkomunikasi dengan semua pihak di pemerintahan, dengan para tokoh agama dan masyarakat serta denga semua partai.

Bahkan juga, untuk eksekusi di lapangan, Pradi lebih mumpuni menjalankan roda pemerintahan. Selain kepemimpinan yang egaliter, sosoknya yang bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak membuat Pradi akan menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki yang lain, tutur Bram.

Bram menambahkan, bahwa dengan permasalahan di Kota Depok, paling utama adalah meningkatkan keuangan daerah dari berbagai sumber baik provinsi, pusat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemampuan inovatif diperlukan untuk menjalankan apapun program yang digulirkan.

Artinya, saya menilai Pradi’lah yang lebih berpotensi bisa menjalankannya. Jadi, sebagus apapun program yang digulirkan calon kepala daerah jika tidak didukung oleh keuangan daerah yang mumpuni, akan tidak bisa dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. Oleh karena itu diperlukan pemimpin yang inovatif untuk bisa meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Bukan hanya kepala daerah yang punya program-program bagus, tandasnya.

SAID