‘Sadis’ Program ODNR Milik Kader PKS Ditenggelamkan Wali Kota Mohammad Idris

KOTA DEPOK — Program One Day No Rice (ODNR) atau sehari makan tanpa nasi itu, yang diluncurkan oleh
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, untuk menyiasati masyarakat akan ketergantungan beras. Sebab, saat itu harga beras kerap melonjak tinggi.

Kendati program itu menuai pro dan kontra di masyarakat, namun Kota Depok menjadi percontohan. Tak hanya itu, banyak pemerintah daerah di Indonesia yang melakukan study banding. Akhirnya program One Day No Rice tetap berjalan, bahkan menasional.

Seperti diketahui, Nur Mahmudi Ismail yang merupakan kader PKS dan mantan Presiden Partai Keadilan itu, dengan program One Day No Rice (ODNR) atau sehari makan tanpa nasi itu, berharap selain untuk menjaga kesehatan masyarakat Depok terutama penderita diabetes juga sebagai program ketahanan pangan. Namun, program ODNR tersebut kini hanya tinggal kenangan.

Kendati telah hilang program One Day No Rice (ODNR) tersebut ternyata masih banyak masyarakat Depok yang merindukannya, terutama di tengah pandemi Covid-19, ini.

“Iya bener, ini saya lagi makan jagung. Beli jagungnya lebih daripda beli berasnya. Sebab, harga jagung 1 kg nya Rp 7.000 sudah enak. Sedangkan beras yang bagus itu harganya Rp 10.000. Jadi, saya kalau makan jagung ini ingat program ODNR Nur Mahmudi,” ucap warga Cipayung Kota Depok, Tarya, kepada pewarta, Selasa (20/10/2020).

Menurutnya, bahwa program ODNR itu harus dicermati semangatnya. Semangatnya adalah mengajak masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi umbi-umbian lokal.

“Buat saya mengonsumsi jagung, singkong, dan ubi jalar rebus sudah biasa dan enak. Kalau dicermati saat pandemi ini makan umbi-umbian bisa jadi salah satu ketahanan pangan di keluarga,” tutur Tarya.

Bahkan juga program ODNR yang sempat dilirik oleh Kementerian Pertanian tersebut kini hanya ada dalam ingatan saja. Itu karena, saat Mohammad Idris terpilih menjadi Wali Kota Depok pada tahun 2016 lalu, langsung program ODNR tersebut dihapus. Selanjutnya, program tersebut diganti dengan one day public services atau sehari pelayanan bagi masyarakat hingga pukul 22.00 WIB dan one day reuse atau sehari memilah sampah.

Padahal program ODNR ini cukup bagus di masa pemerintahan Nur Mahmudi sehingga Depok menjadi percontohan nasional. Sayangnya, Program yang dikaji dan diteliti serta di sosialisasi media dengan menggunakan anggaran puluhan miliar ini, hanya sekejab, tanpa kajian dan penelitian kembali, tapi langsung di ‘tenggelamkan’

SAID