Sekertaris K3D : Depok Masih Butuh Ruang Terbuka Hijau

KOTA DEPOK — Kehadiran Ruang Terbuka Hijau (RTH), itu dinilai untuk memperindah pemukiman, perumahan, komplek, perkantoran, sekolah, mall, dan lain-lainnya. Bahkan, RTH adalah area dalam kota atau wilayah yang penggunaannya bersifat terbuka. Jadi, dengan sekian banyak manfaatnya, bisa kita pahami mengapa keberadaan RTH menjadi sangat penting dalam perencanaan wilayah.

“Namun, bilamana tanpa RTH, disebuah kawasan akan mengalami banyak kerugiannya. Bayangkan jika suasana kantor yang kering, sekolah yang panas, perumahan yang gersang, mall yang hanya dipenuhi tembok dan tanaman artifisial. Dibandingkan dengan kantor, sekolah, perumahan, dan mall yang menghijau. Bukan saja hati dan perasaan jadi adem. Kepala pun bisa diajak berpikir lebih jernih dan kreatif,” ujar Sekertaris Komunitas Kampung Kita Depok, Didit Wahyu, Sabtu (2/4/2022).

Ia menyebutkan, bahwa dalam RTH tersebut dikatakan hijau karena RTH menjadi tempat tumbuh kembang tanaman. Baik secara alamiah ataupun yang sengaja ditanami. Bahkan, RTH juga memiliki banyak manfaat, di antara adalah sebagai sarana silaturahmi antar warga.

“Kendati, di Depok ada penambahan RTH, tapi belum begitu signifikan, namun perubahannya sudah lumayan bagus untuk ukuran kota metropolitan. Jadi,
melalui Perda Kota Hijau, kita juga mendorong proses penambahan RTH. Untuk penambahan pepohonan. Alhamdulillah kesadaran sebagian masyarakat pelan tapi pasti mulai terbangun, ucap Didit.

Ia juga mengakui, bahwa pihaknya juga selalu kolaborasi bersama organisasi-organisasi yang pro denga penghijauan. Seperti, bersama Environmental Society (Ensy), melakukan Revolusi Kota Hijau, di awal tahun 2000-an hingga sekitar tahun 2015, dengan Program Adopsi 100.000 pohon.

Alhamdulillaah’, Kota Depok dapat penghargaan sebagai Kota Penanam Pohon terbanyak di Jawa Barat tahun 2016 atau 2017 kalau tidak salah. Terus, kita membangun Forum Komunitas Hijau (FKH), bersamaan dengan Program Pengembangan Kota Hijau di tahun 2012-2018. Saat pandemi covid-19, kita masih bergerilya membangun kawasan RTH terutama di atas aset/ lahan negara, tutur Didit.

Menurutnya, bahwa saat ini Komunitas Kampung Kita Depok-K3D, terus melakukan penataan di kawasan Jalur Pipa Gas Pertamina sepanjang ruas Depok dan Penghijauan Sempadan Tol Cijago melalui tanaman produktif atau Taman Tematik Juanda.

“Kedepannya, akan dijadikan RTH di Depok, dan merupakan hasil dari Personal Social Responsibility (PSR), plus swadaya dari Mitra Binaan K3D,” tutur Didit.

Didit menambahkan, bahwa di Taman Tematik Juanda ini banyak ditanami pepohonan. Kalau untuk di sepanjang jalur pipa gas, tidak menggunakan tanaman keras. Lebih banyak tanaman hias dan perdu. Sedangkan, untuk di sempadan Tol Cijago, akan ditanam tanaman buah dan sayuran.

“Jadi, fungsinya lebih banyak untuk resapan air hujan dan menjaga kawasan agar tetap terbuka. Sekaligus untuk reduksi karbon, terutama di sepanjang Raya Juanda.Bahkan, Taman ini nantinya terbuka untuk umum. Sebagiannya lagi dijadikan area konservasi,” pungkas Didit yang juga tergabung dalam Generasi Muda Pejuang Siliwangi Indonesia (Gemapsi). FALDI