Sudiyanto Ungkapkan Rasa Prihatin, Terkait Musibah Kebakaran

SINTANG, Wartajurnalis.com — Meninjau lokasi kebakaran di pasar Sungai durian Sintang, Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH di lokasi kebakaran menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah kebakaran rumah toko yang terjadi pada Selasa, (8/6/2021) sekitar pukul 18. 45 WIB.

Wakil Bupati Sudiyanto mengatakan sangat prihatin atas musibah kebakaran ini. “Pemkab Sintang harus memperhatikan korban kebakaran rumah toko ini. Pemkab Sintang dan pemilik usaha ruko harus mengambil pelajaran dari musibah ini ketika akan membangun kembali rumah toko ini. Seperti jalur masuk atau jarak antara ruko harus lebih lebar dan bisa dilewati mobil pemadam kebakaran saat terjadi musibah seperti ini. Jumlah kepastian rumah toko sedang didata, tapi sekitar 60 sampai 65 pintu ruko. Korban jiwa tidak ada. Karena kejadiannya sekitar 18. 45 WIB dimana orang belum tidur,” terang Wabup Sintang.

“Saya juga mau mengingatkan warga Kabupaten Sintang. Agar memperhatikan usia kabel yang ada di rumah. Meskipun kabel yang dipasang sudah SNI, harus tetap selalu di pantau. Soal usia kabel ini, kita sering lengah dan lemah. Tapi bukan saya mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan kabel, tidak. Tetapi soal usia kabel ini baik kalau kita perhatikan ke depannya. Kalau kabel sudah tua, ada baiknya diganti yang baru dan sudah SNI,” saran Wabup Sintang.

“Jumlah kerugian materi juga belum dihitung. Penyebab kebakaran juga kami serahkan ke pihak Polres Sintang. Ada juga ruko milik Pemkab Sintang. Saya akan berkomunikasi dengan Dinas Sosial atau BPBD agar para korban kebakaran ini bisa dibantulah,” terang Wabup Sintang.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang Martin Nandung menyampaikan bahwa pada saat kebakaran Pemkab Sintang menurunkan 6 unit mobil pemadam kebakaran dibantu juga Busera, TNI dan Polri.

“Kami mengalami kendala saat pemadam kebakaran tadi malam seperti kurangnya ketersediaan air di sekitar lokasi kebakaran. Sehingga tim pemadam kebakaran harus mengambil air ke Sungai Kapuas, untungnya air sungai sedang naik sehingga lebih mudah menjangkaunya,” terang Martin Nandung.

“Kendala kami yang lain adalah banyaknya warga yang berbondong-bondong memadati lokasi kebakaran sehingga menyulitkan akses keluar masuk kendaraan saat mengambil air di Sungai Kapuas. Seharusnya warga memberikan ruang kepada mobilitas kendaraan. Kami juga sepakat agar ke depannya rumah toko ini akan dibangun, agar membuat lorong yang lebih besar dan bisa diakses oleh kendaraan pemadam kebakaran. Sehingga jika terjadi musibah kebakaran, kendaraan bisa masuk,” tutupnya.(sr)